Rabu, 14 Desember 2011

SMST 2011-Day II

Indahnya menghirup udara pagi hari yang segar di kota Banda Aceh tercinta ini. Ya pemirsa, kami sampai di Banda tepat pukul 03.00 pagi. Setelah sebelumnya melalui perjalanan yang melelahkan...belum lagi kami sedikit harus mendengar pembahasan penting para guru agama di tengah jam 12 malam...dan juga harus berhadapan dengan rasa pegal karena tidak pewe nya duduk di dalam bus selama berjam-jam.
Dan begitu sampai di Banda, tak ayal setelah pembagian kamar selesai kami langsung tepar se tepar tepar nya terutama aku yang memang udah kebo luar biasa dewanya.

And now it's 07.00 o'clock.
Keadaan sudah berbeda dari sebelumnya. Semangat yang sebelumnya sempat menurun sekarang kembali bangkit. Yah biarpun kami cuma tidur 2 jam tapi itu udah cukup mengisi energi kami untuk melanjutkan perjalanan hari ini. Ibarat hape.....walaupun di cas cuman bentar tapi kan tetep terisi dan bisa dipake buat nelpon...apalagi nelpon ayank Jacob :* fufufu.
Baiklah kita lanjutkan.

So here are........SMST day II.
Agenda pertama hari ini adalah mengunjungi beberapa tempat bersejarah di Banda Aceh yang muncul akibat tsunami. Salah satu nya adalah kapal Lampulo, yaitu kapal yang terdampar di atas sebuah rumah yang tak berdosa. Yang kerennya, ini kapal terus-terusan nongkrong di situ selama 7 tahun terakhir ini. Wao dimana ini adalah tenggang waktu aku sangkut sama si kawantu-_- Eh apa-apaan. Oke, singkat cerita hal itu memang disengaja masyarakat sekitar sana demi mengingatkan kita akan dahsyat nya Tsunami itu sendiri, dan tak lupa menunjukkan pada kita kebesaran Allah yang tak ada satu orang pun dapat menandinginya.
Sedikit curhat, sebenernya di hari kedua ini aku kurang sehat, gatau kenapa nih perut gaenakan terus dari pagi and yah so pastilah kalo udah gini jadi males ngapa-ngapain termasuk foto-foto. Jadi, sikitpun foto aku di kapal ini ga adaT_T. Tapi kapal nya tetep aku foto dan ini dia fotonya...

Gimana? Sesuatu banget kan?

Tapi ini belum apa-apa dibandingkan dengan kapal PLTD Apung yang juga terdampar di satu koplek perumahan yang tak berdosa. Kapal segede 231 gajah ini dan yang mempunyai berat berton-ton-ton-ton ini bisa terdampar di daratan yang notabene nya tempat seharusnya adalah di tengah lautan luas. Kapal ini juga menunjukkan efek Tsunami yang memang mengerikan. Bayangkan aja, kapal segede dan seberat ini aja bisa dicampakkannya..apalagi manusia dan rumah-rumah kecil. Tak mengherankan memang kalau akibat Tsunami ini mayat dan puing-puing bergelimpangan dimana-mana. Ini juga menunjukkan kepada kita bahwa kita sebagai insan umat manusia kita ini ga ada apa-apa nya di bandingkan kekuasaan Allah yang begitu luar biasa.
Tapi sayang, ketika kami berkunjung ke sini, sedang ada pembangunan di Kapal PLTD Apung ini. Mungkin mau di jadikan museum atau barangkali sengaja di percantik untuk dijadikan bukti Tsunami. Tapi aku sih enjoy aja, toh dulu aku juga udah pernah kesini jadi gamasalah kalo sekarang ga bisa ngeliat langsung kapal PLTD Apung.

Perjalanan dilanjutkan ke Museum Tsunami. Right guys, museum ini bener-bener menakjubkan. Hard to explain with words but maybe some picture can tell you.....
Arsitektur bangunan nya bener-bener 'wao' banget. Ada satu tempat dimana tempat itu mampu membuat aku merinding. Tempat itu dinamakan 'lorong kebingungan'. Tempat itu di desain khusus sama perancang bangunan ini agar memberikan gambaran bagaimana perasaan manusia ketika Tsunami sedang berlangsung. Lorong itu memutar dan gelap dan suasana di dalamnya juga mencekam. Asli aku merinding. Ada juga ruangan ketika kita masuk di dalam nya seperti ada air cipratan yg mengenai kita. Dan memang tempat itu di kanan dan kiri nya terdapat aliran air untuk memberi gambaran kepada pengunjung bahwa kira-kira beginilah ketika Tsunami terjadi. Dan satu lagi, tak lupa tempat ini gelap. Ga kebayang kalo seandainya ketika Tsunami terjadi aku berada di aceh. Gatau apakah sekarang ini aku masih bisa posting blog kaya gini atau udah di alam lain...





Satu ruangan yang mampu meneteskan air mataku....ruangan dimana di dalamnya terdapat 26 layar monitor yang menayangkan slide berupa gambar-gambar setelah Tsunami terjadi. Kebanyakan gambar yang di tunjukkan itu mayat-mayat, puing-puing rumah yang berserakan, rumah-rumah yang hancur, dan ekspresi orang yang kehilangan sanak saudaranya. Serius gatau kenapa, air mata ini netes dengan sendirinya...
And plis don't ask me the reason why i'm cry..

Oke, abis dari Museum Tsunami...kita pun solat ashar di Mesjid Raya Baiturrahman..abis itu kita makan siang disana dan siap itu langsung otw Sabang. Ya! Sabang guys! Aduh, jadi ga sabar pengen cepat-cepat nyampe deh. Nah, di Pelabuhan inilah untuk pertama kali nya aku ngomong pake bahasa aceh sama orang yang gak dikenal, itupun perkara nanya toilet dimana.."Bang, kama mano ipat bang" hahaha.

Sudah ku katakan dari awal kalo aku itu kebo nya luar biasa. So selama perjalanan menuju Sabang ini...aku cuma tepar dan tepar. Mumpung ini tiket di ruang bisnis dan bebas duduk sesuka hati, aku pun ngambil tempat di pojok dan tidur. Hal ini juga diprakarsai oleh sakit perut yang membuat tepar menjadi sebuah ide yang sangat brilian.

And i can't wait for tomorrow!!!!

See you again in my post about SMST day III ;)

0 komentar:

Posting Komentar