Sabtu, 16 Mei 2015

Logika atau hati?

Hingga detik ini,
aku masih tidak yakin, apakah aku telah mengambil langkah yang benar.

Berada di tahap ini, justru membuat aku semakin bingung dan bertanya-tanya,
Apakah memang ini yang aku inginkan?

Bagaimanapun, hati dan logika pada saat ini tidak bisa di ajak bekerjasama.
Mereka memberikan jawaban yang berbeda setiap kali aku menanyakan hal yang sama.
Logika ku berkata tidak,
namun hatiku berkata ya.
Logika ku berkata hentikan,
namun hatiku berkata teruskan.

Lantas, jawaban mana yang harusnya aku ikuti?
Siapakah yang pantas dijadikan acuan, hati ataukah logika?

Oh, sungguh. Pertanyaan ini terus berkecamuk di kepalaku dan aku tidak bisa menemukan jawabannya.

Tuhan..
Aku takut langkah yang telah aku ambil merupakan langkah yang salah,
Aku khawatir jalan yang telah aku pilih merupakan jalan yang tidak tepat..

Aku tau, ini belum saatnya.
Aku tau, bukan sekarang waktunya.
Namun, ketidaksabaran ini telah membuat aku lupa akan hal itu.

Dan kini..
Aku telah melangkahi waktu, tanpa tahu ketentuan pasti-Mu..

Dan baiklah,
sekarang aku terjebak.
Aku telah terperangkap.

Hingga saat ini aku tidak tau bagaimana caranya melepaskan.
Aku tidak pernah berani mengatakan apapun.
Sungguh, aku hanya tidak ingin merasakan kehilangan, untuk yang kesekian kalinya.

Aku harap ini yang terakhir,
dan bagaimanapun menyakitkan nya, semoga aku bisa bertahan.