Senin, 30 Agustus 2010

shutter island

haloha :)

baru baru ini aku nonton film yang judulnya shutter island.



pada tau film ini kan ?
film ini bercerita tentang dua Marsekal AS menyelidiki hilangnya seorang pasien dari sebuah rumah sakit jiwa untuk penjahat di sebuah pulau di Massachusetts. Mereka menemui banyak rintangan saat mereka menginterogasi kepala rumah sakit, badai dahsyat, dan semua keganjilan-keganjilan di sekitar rumah sakit tersebut.

saya saranin sebelum baca tulisan berikut ini, mending nonton dulu deh filmnya .
soalnya entar ga bakalan ngerti, yang ada malah bikin bingung.

jadi, film yang pemeran utamanya ini adalah Leonardo DiCaprio, sukses membuat saya harus berpikir keras.
film ini ga bisa di bilang berakhir dengan bahagia atau biasa istilah kita "happy ending"
justru dengan ending nya film ini menimbulkan rasa penasaran yang luar biasa,
bukan karena ada sambungannya atau bakal ada film shutter island II, tapi emang begitu endingnya itu bikin penasaran banget.

saya udah 2 hari 2 malam nonton film ini, dan selama 2 hari 2 malam juga saya tetep bingung dan penasaran.

kenapa ?
karena ending nya film ini memiliki 2 opsi :

1. Bahwa Edward Daniels bukanlah Andrew Laeddis, dan pada dasarnya ia memang seorang Marsekal AS yang datang ke pulau tersebut dengan mengemban tugas yaitu mencari pasien yang hilang. Namun, Edward mengendus sesuatu yang tidak beres di pulau tersebut, melebihi hilangnya seorang pasien. Edward berpikir bahwa pulau tersebut melakukan eksperimen ilegal yang menggunakan manusia sebagai kelinci percobaan. Pada akhirnya, dengan secara sistematis memberi Edward pil dan rokok yang telah disusupkan dengan obat pemengaruh pikiran, dan dengan memberi Edward pukulan psikologis akhir di mercusuar, sebagai penutup dari halusinasi dan mimpi yang telah dialaminya selama ia berada di pulau, pihak pengelola pulau berhasil membuatnya gila.

2. Bahwa Edward sejak awal memang pasien di pusat rehabilitasi mental tersebut. Dengan kata lain, Edward memang seseorang yang memiliki kelainan jiwa. Ia adalah seorang veteran Perang Dunia II dan seorang Marsekal AS yang terhormat sebelum ia menjadi gila, karena ia menembak istrinya sendiri yang telah menenggelamkan ketiga orang anak mereka di danau di belakang rumah mereka. Edward menciptakan karakter fiktif "Andrew Laeddis" hasil dari keinginannya untuk lari dari rasa bersalah karena telah membunuh istrinya sendiri. Karena latar belakang pekerjaan dan imajinasi yang telah diciptakannya, ia dianggap seorang pasien luar biasa yang memiliki inteligensia tinggi. Dalam dua tahun terakhir, penyakit Edward kambuh berulang-ulang, sehingga pihak rumah sakit jiwa dari Shutter Island merancang sebuah sandiwara sedemikian rupa, dengan Chuck Aule (yang sebenarnya merupakan psikiater pribadi Edward, Dr. Sheehan) sebagai rekan barunya, dengan tujuan menyembuhkan Edward dari imajinasi liarnya tersebut.

banyak orang yang lebih memilih opsi pertama, tetapi tak sedikit juga orang yang memilih oopsi kedua.

kalau untuk saya sendiri, saya lebih yakin di opsi pertama.
tapi opsi kedua juga lebih memungkinkan.

maka dari itu, saya sampai sekarang masi penasaran dengan opsi mana yang paling benar.

sutradara sungguh pintar bisa membuat para penonton bingung dnegan ini.
dan saya punya teori :
"bagi para penonton yang salah mengambil kesimpulan tentang film ini, maka penonton itu telah berhasil di cuci otaknya oleh sang sutradara"

karena film ini juga bercerita tentang pencucian otak.

okelah bagi kalian yang belum menonton film ini dan sudah terlanjur membaca blog saya..
saran saya :
- berkosentrasilah ketika menonton film ini
- perhatikan hal-hal se detail apapun itu
- jangan mem-pause kan adegan ketika menonton
- dan jauhkan segala hal hal yang bisa mengganggu konsentrasi anda

hahahha
setelah menonton, kalo ga bingung sukur, kalo ga penasaran alhamdulillah..
tapi kalo penasaran dan bingung, jangan salahkan saya karena telah membahas tentang ini, sehingga membuat anda menontonnya hehehe

0 komentar:

Posting Komentar