Gak lulus galau, lulus.....lebih galau lagi.

Ya, judul postingan aku kali ini udah pernah jadi tweet aku beberapa minggu yang lalu.

Segalau-galaunya masalah percintaan, ternyata lebih galau lagi masalah perkuliahan.

Pernah gagal di SNMPTN undangan itu rasanya nyesek, banget. Apalagi udah sampe bela-belain nyebrang perbatasan. Ngabisin waktu berminggu-minggu demi kesiapan mental, biaya, pikiran segala macam. Eh ternyata, hasilnya gak sesuai dengan yang kita inginkan.

Kemudian, gagal di SNMPTN tertulis, itu lebih nyesek lagi. Kenapa? Karena kita udah mati-matian ikut les, bela-belain datang tiap hari intensif, diskusi berjam-jam, les tambahan malam, belajar lagi di rumah sampe tengah malem, dan hasilnya apa? Nothing.

Oke, saat itu aku berfikir, mungkin tuhan punya jalan lain.

Dan bener aja, sehari setelah pegumuman SNMPTN tertulis, aku dinyatakan lulus di FKG Unsyiah lewat jalur Usmu Unsyiah.

Dan kelulusan ini membuat aku terdiam beberapa detik..

.....

Sampe akhirnya kaliamat ‘Alhamdulillah’ keluar dari mulut aku dengan suara yang hampir tidak terdengar.

Gimana dengan orang tua aku? Gak kalah terdiamnya sama aku.

Terutama mamak aku yang selama ini memang anti kali sama yang namanya ‘kuliah di luar kota’.

FKG? Well, selama ini yang paling aku inginkan itu FK. Dan sama sekali gak pernah tertarik atau berfikir bakalan kuliah jadi mahasiswi fakultas kedokteran gigi. Sama sekali enggak. Hanya saja, aku pernah berdoa pada-Nya, aku minta yang terbaik, dan Ia memberikan aku ini. Sungguh, ini sangat berlawanan dengan isi hati.

Malam itu, asli, aku gak bisa tidur. Dan aku yakin mamak aku lebih gak bisa tidur lagi. Padahal aku ngambil posisi di tempat tidur udah dari jam 12 malem, tapi sampe jam 4 pagi mata tak kunjung tertutup. Jangan ditanya deh aku ngapain aja selama itu, yang jelas...rasanya ini malam paling berat yang pernah aku rasakan.

Membayangkan aku bakalan jadi anak kos, disana tinggal sendirian, jauh dari orangtua, mau ini harus sendiri, mau itu harus sendiri, aduh rasanya aku gak sanggup. Walaupun dulu aku pernah sangat sangat ingin jadi anak kos, entah kenapa keinginan itu sirna seketika. Dan poin inilah yang menjadikan aku galau setengah mati.

Kemudian aku berfikir, gak banyak orang yang dikasi kesempatan untuk bisa lulus disini. Banyak orang yang pengen, tapi gak lulus. Nah aku, yang gak pengen malah lulus. Bukankah seharusnya aku bersyukur? Bukan kah seharusnya aku tidak menyia-nyiakan ini? Kenyataan ini malah membuat galau aku semakin menjadi-jadi.

Sampai akhirnya aku solat istikharah dan semua itupun terjawab.

Dengan sangat terpaksa (pastinya dengan berbagai pertimbangan)............aku melepas FKG Unsyiah, dan kembali mencoba UMB. Itulah alasan kenapa blog ini seperti tidak berpenghuni-_-

Aku harus belajar lagi buat UMB, dan aku siap menerima apapun hasilnya walau harus disertai dengan rasa penyesalan.

Ridho Allah, Ridho orang tua.

Gimanapun, orang tua pasti tau yang terbaik buat anaknya.

Dan aku sebagai seorang anak, udah sepatutnya patuh terhadap orang tua.

Dan yah, semoga aku lulus UMB.

Dan semoga, ini keputusan terbaik yang pernah aku buat.

Aamiin.

Bye, Fkg