Ia muncul bagaikan sebuah kerikil kecil yang berevolusi menjadi sebongkah batu besar. Secara tiba-tiba dan tanpa diketahui. Kemunculannya tak pernah diharapkan namun begitu sangat membekas. Meninggalkan serpihan perih yang tak ingin dirasakan setiap insan manusia. Namun begitu, ia sangat berarti. Bersamanya kuhabiskan minggu sepiku. Bersamanya kuhabiskan waktu di sore hari hingga matahari terbenam. Tak jarang ia juga membantuku membunuh waktu kala malam tiba. Hal terindah yang pernah aku rasakan. Kala rasa rindu menjalar, ia hadir sebagai pengobat yang dahulu tak pernah aku temukan. Indah, sekaligus pedih. Betapa menyakitkannya menyadari hal ini tak berlangsung lama. Hanya sepersekian detik dari semua waktu yang aku punya. Bisa apalagi? Berharap ia kembali pun rasanya mustahil. Hanya bisa membayangkan, dan terus mengepak kenangan menjadi sebuah rangkaian indah kehidupan.
Semuanya telah terjadi, dan gak bisa terulang kembali. Sekeras apapun usaha itu sekuat apapun rintangan yang di hadapi, ia hanyalah sebuah masalalu. Ga akan pernah terulang lagi. Ga akan pernah. Selamanya.
untukmu, yg sempat menorehkan kebahagiaan singkat dalam hidupku.
mungkin kamu tidak akan pernah tau tulisan ini aku tujukan kepadamu.
kita hanya teman,
namun kehadiranmu terasa berbeda
dan aku bersyukur pernah merasakannya...
0 komentar:
Posting Komentar