Uda berapa lamaya ga nyentuh laptop....entahlah. Mungkin berhari-hari, mungkin juga berbulan-bulan. Tapi ya disaat seperti ini mending gausa percaya sama apa yang aku bilang deh. Logikanya gamungkin banget hal itu terjadi. Jadi tadi itu cuman spek2 aja. Gatau lagi spek? Oke go to hell.
Sebenernya sih postingan ini udah basi ya, karena kejadiannya itu uda seminggu yang lalu dan sebenernya ga penting lagi buat di ceritain, cuman berdasarkan kata-kata bijak "lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali" so, biarpun telat yang penting di posting.
Nah, kali ini mau ngomongin tentang bola. Gatau kenapa selama seminggu ini aku lagi demam bola. Terakhir demam bola sih pas piala dunia itu ya, dan cowo aku si David Vila beserta cs berhasil membawa pulang piala dunia ke negara mereka. Tapi kali ini lain, demam bola-nya aku bukan karena cowo-cowo ganteng bertubuh kekar berlari-lari membahana di tengah lapangan luas, justru kali ini lebih mulia, yaitu untuk mendukung sekolah sendiri. (jangan terkejut ya kalo kata2 ku ini nanti bece)
Oke, ceritanya setelah ujan berakhir, sekolah aku mengadakan turnamen futsal antar sekolah. Jadi, daripada di rumah gatau mau ngapain dan ujung-ujung nya bakalan disuru-suru *sory bukan berarti aku berbakat jadi pembantu ya* mending aku ke sekolah. Ya kan? Ada hiburan sekaligus tepe-tepe dan bisa jumpa temen-temen. So, aku sebagai murid sekolah yang baik dan berbudi pekerti luhur pun bersedia sebagai suporter untuk mendukung sekolahku melawan sekolah lain. Gak tanggung-tanggung aku menyumbangkan suara emas ku untuk berteriak mendukung pemain dari sekolahku sendiri.
Tapi ternyata oh sungguh ternyata, niat baik itu berubah seketika menjadi sebuah niat yang tak layak dan tak patut untuk di perbincangkan!!!! Semua akan di kupas secara tuntas setajam silet.
-__-
Jadi, niat aku yang tulus untuk mendukung sekolah sendiri itu berubah drastis menjadi ajang tepe-tepe. Ya! Hahahaha kebetulan pemain nya cakep-cakep dan ya ga bisa disalahin dong sebagai manusia normal agak-agak gitudeh hahaha. Tolong ya ini bukan konsumsi untuk di bawah 17 tahun. Jadi yang ngerasa anak kecil, stop bacanya sampe sini doang!
Nah, jelas sekali kan kata2 aku yang di paragraf 3 bercetak tebal itu tadi asli bece luar biasa? Hahaha
Okelah, jangan di ambil hati.
Semua kejadian ini hanya fiktif belaka.
Sekian.